Hiburan | Info Dunia | Info kesehatan | Inovasi Desain | Sepak Bola | Tujuan Wisata
Keindahan Arsitektur
Klasik di Taman Sari Yogyakarta
Yogyakarta memang dikenal sebagai salah satu tujuan wisata yang memiliki keindahan alam dan keelokan budayanya. Dan salah satu tempat yang saya suka adalah Taman Sari, yang pernah saya kunjungi di tahun 2009 dan akhir 2011 yang lalu. Dan berikut saya ingin berbagi cerita mengenai Taman Sari.
Taman Sari adalah sebuah istana dibangun pada masa pemerintahan Pangeran Mangkubumi yang bergelar Sultan Hamengku Buwono I. Tujuan pembangunan istana ini adalah untuk menghormati jasa istri-istri Sultan yang telah membantu pada masa perang. Maka dibangunlah sebuah istana yang berada di sebuah umbul (mata air) yang terletak sekitar 500 meter sebelah selatan keraton. Istana tersebut dikelilingi oleh kolam pemandian buatan dengan wewangian bunga-bunga yang ditanam di sekelilingnya.
Begitu memasuki kompleks Taman Sari kita akan melihat arsitektur bangunan klasik yang berwarna krem, dengan relief-relief yang sangat indah terukir di dinding-dinding yang ada. Arsitektur tersebut dipengaruhi oleh campuran budaya Jawa, Eropa dan China. Kita bisa melihat ornamen yang berbentuk ular naga yang dipengaruhi oleh budaya China, daun dan sulur tumbuhan atau wajah manusia yang bergaya Jawa Hindu.
Di bagian tengah kompleks Taman Sari ini, kita akan melihat umbul atau kolam-kolam pemandian yang dibagi menjadi tiga bagian. Umbul Kawitan diperuntukkan bagi putra-putri raja, Umbul Pamuncar untuk para selir raja dan Umbul Panguras untuk raja. Sayang sewaktu saya berkunjung ke sana, kolam-kolam tersebut sedang kosong atau tidak terisi air.
Dari kolam pemandian tersebut, saya melanjutkan perjalanan menuju masjid bawah tanah yang tak jauh letaknya. Untuk memasuki masjid ini, terlebih dahulu kita harus melewati lorong-lorong yang agak gelap. Lorong-lorong bawah tanah ini memang sengaja dibangun sebagai tempat perlindungan jika suatu saat terjadi bahaya yang mengancam keraton.
Masjid bawah tanah ini disebut dengan Sumur Gumuling, yang berupa bangunan dua tingkat berbentuk lingkaran. Pada bagian tengah masjid terdapat sebuah bidang yang terhubung dengan anak-anak tangga yang menuju ke 5 arah berlawanan. Bagian tengah ini adalah ruang yang terbuka di bagian atasnya, sehingga sinar matahari bisa masuk kedalam ruangan masjid.
Tak jauh dari masjid bawah tanah ini, kita bisa menjumpai sebuah bangunan yang disebut dengan Gedhong Kenongo. Bangunan ini berada di tempat yang tinggi dengan dinding-dinding bangunan yang begitu kokoh. Dari bangunan ini kita dapat melihat Keraton Yogyakarta dan keadaan di sekitarnya.
Itulah sedikit cerita yang bisa saya bagikan mengenai Taman Sari. Bangunan dengan keindahan arsitektur klasiknya yang memang membuat tempat ini begitu memesona bagi setiap orang yang mengunjunginya. Dan inilah salah satu kekayaan yang dimiliki oleh Indonesia, yang tentunya membuat kita semakin bangga sebagai bangsa Indonesia.
Sumber : http://wisata.kompasiana.com/jalan-jalan/2012/06/15/keindahan-arsitektur-klasik-di-taman-sari-yogyakarta/
Comments
Post a Comment